Indramayu – Mitradialognews.com-Setelah bertahun-tahun menjadi keluhan warga, jembatan penghubung antara Desa Muntur dan Desa Losarang akhirnya mendapatkan perhatian. Panglima Bumi Segandu mengambil inisiatif untuk merehabilitasi jembatan tersebut demi memperbaiki aksesibilitas dan kenyamanan warga kedua desa.
Jembatan ini terletak di Desa Muntur, tepatnya di Blok Kali Sana RT 04, dan Desa Losarang, di wilayah yang berada di bawah tanggung jawab Lurah Wakidun, RT 09.
Jembatan ini merupakan jalur utama yang menghubungkan kedua desa, baik untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, maupun sosial.
Sebelum diperbaiki, jembatan ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Banyak bagian yang rusak, sehingga rawan bagi warga yang melintas, terutama saat musim hujan.
Kerusakan ini sempat membuat warga mengeluhkan sulitnya akses antar desa, yang berdampak pada aktivitas sehari-hari mereka.
Panglima Bumi Segandu, Saripudin, menyampaikan bahwa rehabilitasi jembatan penghubung antara Desa Muntur dan Desa Losarang merupakan langkah nyata untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat setempat.
Dalam keterangannya, ia menyebutkan”Jembatan ini bukan hanya jalur penghubung, tetapi juga simbol persatuan dan kerja sama antara Desa Muntur dan Losarang. Ungkap Saripudin pada Jumat 17 Januari 2025
Dengan kondisi yang sebelumnya rusak, kami melihat banyak warga yang kesulitan, terutama dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, kami merasa terpanggil untuk memperbaikinya demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Saripudin juga menekankan pentingnya gotong royong dan kolaborasi dalam membangun infrastruktur desa. “Ini adalah upaya bersama, bukan hanya tanggung jawab satu pihak. Kami berharap jembatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh semua warga, dan semoga menjadi awal dari pembangunan lainnya yang lebih baik,” tambahnya.
Ia mengakhiri pernyataannya dengan ajakan kepada masyarakat untuk menjaga dan merawat jembatan yang telah diperbaiki ini. “Jembatan ini adalah milik kita bersama. Mari kita rawat agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka waktu yang panjang,” tutup Saripudin.
(Tim)